Implementasi Assessment Center dalam Pengembangan
dan Pelatihan SDM.
Kegiatan pengembangan dan pelatihan SDM merupakan suatu bagian kegiatan dari
fungsi SDM yang dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan kompetensi yang
dimiliki oleh SDM sehingga dapat meningkatkan kinerja mereka. Beberapa pakar
SDM pun sepakat bahwa kegiatan pengembangan dan pelatihan dapat meningkatkan
kinerja mereka. Namun kegiatan pengembangan dan pelatihan harus direncanakan
sebaik mungkin agar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Assessment
Center sebagai suatu metode penilaian SDM dapat menjadi sebuah solusi dalam
mengetahui kondisi aktual/ terkini terkait dengan kompetensi SDM sebagai bahan
untuk pengambilan keputusan dalam pengembangan SDM.
Untuk memudahkan implementasi Assessment
Center pada PT. Indofood Tbk, perlu dipahami karakteristik AC yang akan
digunakan :
a.
AC yang akan dirancang berkaitan dengan kompetensi/
dimensi suatu jabatan tertentu pada PT. Indofood.
Sebelum
kegiatan AC dilakukan terlebih dahulu manajemen harus memiliki Kamus Kompetensi
yang menggambarkan profile SDM pada PT. Indofood karena kamus kompetensi
merupakan instrument penilaian ataupun kunci evidence dalam melakukan penilaian
kepada SDM saat kegiatan exercise.
b. Menggunakan berbagai simulasi yang mencerminkan tingkah
laku yang menjadi prasyarat jabatan yang akan diduduki oleh SDM pada PT.
Indofood. Observasi perilaku/ kompetensi asesi didasarkan pada beberapa
simulasi (minimal dua) yang didesain untuk mengukur dimensi/ kompetensi yang
sama dengan tujuan untuk mengeliminasi kesalahan pengukuran;
c.
Satu kegiatan asesmen diikuti oleh 5-6 orang asesi yang
harus mengikuti semua simulasi atau exercise yang sama dalam 2-3 hari kegiatan
asesmen. Setiap asesi akan diobservasi/ dievaluasi oleh sekurang-kurangnya 2
orang asesor;
d.
Setiap asesor harus menerima pelatihan yang baik
dan mampu melakukan garis-garis pedoman kinerja penilai sebelum berparitisipasi
dalam sebuah assessment center;
e.
Beberapa prosedur sistematis harus digunakan oleh asesor
untuk mencatat secara akurat pengamatan terhadap perilaku spesifik (evidence)
pada saat kejadian;
f.
Asesor harus mempersiapkan beberapa laporan atau catatan
hasil pengamatan yang dibuat untuk pada setiap simulasi/ latihan untuk dipakai
sebagai bahan diskusi bersama penilai;
g. Hasil akhir asesmen ditentukan melalui data integrasi
seluruh bukti perilaku yang menghasilkan konsesus diantara asesor;
h. Penggabungan hasil pengamatan/ observasi perilaku harus
didasarkan pada pengumpulan informasi yang didapat dari teknik penilaian selama
simulasi/ exercise berlangsung, bukan dari informasi yang tidak relevan dengan
proses peniaian;
i.
Asesi dievaluasi berdasarkan kriteria/ standar yang telah
ditentukan dengan jelas, bukan dibandingkan satu sama lain.
Adapun metode-metode yang dapat
dilakukan dalam analisis kebutuhan pengembangan dan pelatihan pada PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk. dapat dipakai metode-metode exercise sebagai berikut
:
a. In Basket Exrcise
Pada
kegiatan ini, SDM dihadapkan pada situasi nyata dalam menjalankan tugas
sehari-hari. Responden diminta untuk merespon kumpulan memo atau dokumen kerja.
Dari respon yang dilakukan oleh responden ini, asesor dapat melakukan penilaian
perilaku kerja apa yang kurang yang harus ditingkatkan oleh responden tersebut.
b. Group Discussion
Pada
kegiatan ini, SDM diminta secara berkelompok untuk membahas suatu masalah guna
mencapai consensus bersama. Kemudian asesor melakukan penilaian bagaimana
seorang responden dapat berkerjasama dalam tim untuk memberikan suatu solusi
masalah. Dari kegiatan ini, asesor dapat mengetahui kondisi kemampuan responden
dan dapat merumuskan suatu hal yang meningkatkan kemampuan responden.
c. Case Analysis
Dalam
simulasi, SDM diberi suatu materi permasalahan. Kemudian peserta diminta untuk
menganalisis permasalahan tersebut dan juga diminta untuk membuat solusi
pemecahannya. Dari sini, asesor dapat menilai kemampuan responden dalam
menganalisis dan menyelesaikan suatu masalah. Jika kurang maka dapat dirumuskan
suatu strategi untuk meningkatkan kemampuan SDM dalam menyelesaikan masalah
tersebut.
d. Test of Creative
Thingking
Dalam
kegiatan ini, SDM diberi satu set pertanyaan yang mencangkup berbagai situasi.
Para peserta diminta untuk memberikan respon kreatif untuk menangani situasi
tersebut. Dengan kegiatan ini, asesor dapat menilai kreativitas mereka dalam
menghadapi berbagai situasi dalam pekerjaan.
e.
360 Degress Interview
Dalam
kegiatan asesor akan melakukan wawancara dengan atasan, rekan kerja dan bawah
para asesi. Pertanyaan akan difokuskan pada kinerja dan integritas asesi.
Dengan masukan yang banyak ini, asesor dapat melakukan kroscek atas exercise
yang lain.
f. Role Play
Pada
kegiatan ini, SDM akan dihadapkan pada situasi tertentu, misalnya berhadapan
dengan bawahan yang bermasalah atau klien yang tidak kooperatif. Sehingga
melalui kegiatan ini, asesor dapat melakukan penilaian kemampuan responden
dalam berhadapan dengan klien atau orang lain.
g. Personality Test
Melalui
instrument ini, para peserta diminta untuk mengisi kuesioner berupa tes
kepribadian, yang mengukur beragam tipe kepribadian, tingkat kecerdasan emosi,
minat untuk berprestasi dan lain-lain.
Dengan implementasi AC pada setiap
tahapan tersebut, akan diperoleh beberapa manfaat yang erat kaitannya dengan
suatu asas-asas dalam penyelenggaraan GCG, antara lain :
a.
Penilaian SDM dilakukan secara objektif karena menggambarkan kondisi terkini
dari SDM PT, Indofood Tbk;
b.
Manajemen dan SDM dapat mengetahui secara terbuka tentang hasil yang didapatkan
dari metode Assessment Center;
c.
Manajemen dapat memperoleh kriteria yang jelas untuk suatu jabatan tertentu
pada PT. Indofood, sehingga setiap penempatan dan promosi SDM dilaksanakan
sesuai prinsip the right man on the right place;
d.
Mengidentifikasi kader-kader pemimpin melalui suatu metode yang memiliki
akurasi dan obyektifitas yang dapat diandalkan;
Dengan
Assessment Center, akan didapatkan suatu profil SDM yang dapat menjadi
pemimpin masa depan bagi PT. Indofood Tbk dan menghindari adanya penilaian
subjetif pimpinan untuk menilai seorang bawahannya.
e.
Menghasilkan strategi dan tindakan pengembangan yang spesifik dan terencana
bagi pegawai;
Melalui
Assessment Center, Manajemen HR atau pimpinan dapat membuat strategi
untuk mengembangkan pegawainya secara efektif dan efisien dari hasil Assessment
pegawai.
f.
Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan manajerial
pegawai.
Dengan
Assessment Center, Manajemen HR atau pimpinan dapat merumuskan kebutuhan
SDM dalam rangka pengembangan manajerial sebagai calon-calon pemimpin masa
depan.
g.
AC dapat mendiagnosis kebutuhan pelatihan dan pengembangan bagi SDM.
Dengan
AC dapat diidentifikasi areal-areal kompetensi yang baik dan rendah pada setiap
area kompetensi SDM, sehingga dapat menjadi bahan informasi bagi Manajemen
untuk meningkatkan area kompetensi yang dianggap rendah melalui training/
pelatihan.
h.
AC dapat juga menjadi sarana untuk melakukan internalisasi nilai-nilai atau
budaya kerja PT. Indofood kepada SDM sebagai calon karyawan ataupun calon
manajer/ pemimpin.
i.
AC dapat menjadi bahan untuk perumusan strategi pengembangan budaya perusahaan.
j.
Mengevaluasi keefektifan program training
Dengan AC dapat diukur sejauh mana
training memberikan manfaat pada SDM setelah SDM mengikuti training yang
diselenggarakan perusahaan.
Sehingga dengan melihat manfaat yang
diperoleh dari hasil AC, dapat disimpulkan bahwa Assessment Center dapat
membangun suatu sistem yang objektif, kredibel dan komprehensif dalam proses
pengembangan dan pelatihan, promosi dan mutasi pegawai yang berkinerja unggul
karena proses dilakukan secara fair dan objektif. Selain itu, melalui
metode assessmen ini, proses identifikasi terhadap potensi kinerja para SDM
akan dapat dilakukan secara lebih akurat sehingga dapat digunakan untuk design
atau modifikasi program training dan pengembangan keterampilan/ keahlian
yang dibutuhkan SDM serta penyediaan informasi bagi organisasi dalam penyusunan
career path SDM. Jadi pelaksanaan assessment center pada fungsi
training and development SDM dapat dilaksanakan secara beretika dan memenuhi
asas-asas dalam Good Corporate Governance.
A.
Aspek Keuangan
a.
Laporan Keuangan
1)
Laporan Keuangan
Tahun 2011-2012
2)
Laporan Keuangan
Tahun 2013
3)
Laporan Keuangan
Tahun 2014 (Maret)
4)
Laporan Keuangan
Tahun 2014 (Juni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar