A. Aspek
Organisasi
i.
Stuktur Organisasi Manajemen Perusahaan
(Lihat
lampiran gambar 1)
ii.
Aspek Kepemilikan
1. Manajer Umum (General Manager)
Manejer utama mempunyai wewenang tertinggi perusahaan yang bertanggung
jawab atas berlangsungnya segala kegiatan perusahaan meliputi memimpin
mengatur, membimbing dan mengarahkan organisasi perusahaan, dimana kegiatan
tersebut untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam menghasilkan produk-produk
berkualitas dengan jaminan sistem mutu yang selalu terjaga dan dilaksanakan
secara konsisten.
2. Manajer Pabrik (Factory
Manager)
Manajer pabrik bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur dan
mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan produksi dan mengambil tindakan
untuk kelancaran jalannya proses produksi.
3. Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu
Produk (Branch Process Development and Quality Control Manager)
Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan baku,
bahan tambahan, produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi analisa kualitas
produksi, bertanggung jawab atas kelengkapan laboratorium untuk analisa dan
pengembangan produk. Selain itu BPDQC bertugas dan bertanggung jawab:
1.
Mengendalikan semua kegiatan departemen PDQC
dalam aspek proses pengendalian mutu untuk menjamin kelangsungan aktifitas
perusahaan.
2.
Bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan GLP dan Kalibrasi di laboratorium serta GNP dan
HACCP diproses produksi.
3.
Mengendalikan semua kegiatan pengendalian mutu
pada proses awal pengawasan mutu dan hasil pengawasan serta pengembangan
produk.
4.
Mengatur dan
merencanakan kerja, kebutuhan kerja tenaga kerja, alat bantu dan fasilitas kerja
selama masih dalam batas-batas standar baku yang diselaraskan dengan rencana
manajemen.
5.
Menilai/mengevaluasi kerja staff departemen
PDQC.
4. Manajer Keuangan
Manajer keuangan bertugas dan bertanggung jawab merencanakan, menyiapkan
budget dan planning (AOP) untuk menetukan tujuan yang harus dicapai. Memonitor
kegiatan operasional dalam hal aspek financial supaya sejalan dengan AOP.
Menandatangai bank instrument (Cheque, transfer bank) sesuai dengan batasan
yang ditetapkan perusahaan. Verifikasi setiap pengeluaran biaya ataupun
pembelian aset dan penggunaan dana lainnya sesuai dengan batasan yang
ditetapkan oleh perusaaan. Menetapkan pelaksanaan sistem dan prosedur yang
berkaitan dengan keuangan.
5. Manajer Peronalia (Branch Personnel
Manager)
Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan, mengkordinir,
mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kepersonaliaan yang meliputi hubungan
industrial, administrasi kepegawaian, keamanan, kehumasan, dan pelayanan umum
untuk mendukung proses pencapain tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun
jangka panjang. Selain itu manajer personalia memiliki tugas dan tanggung jawab
menciptakan hubungan industrial yang harmonis untuk mencapai ketenangan
industrial (ketenangan kerja dan ketenangan usaha) dilingkungan perusahaan.
Menyelenggarakan syarat-syarat dan kondisi kerja dalam rangka mewujudkan hak
dan kewajiban karyawan dan administrasi kepegawaian secara tepat sebagai syarat
untuk meningktkan produktifitas kerja yang optimal. Memberikan dukungan dan
pelayanan kepada seluruh pihak agar dapat mencapai standar kerja secara
optimal. Membuat analisa pengembangan organisasi secara berkala dan secara
aktif ikut mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan mutu/Total Quality
Management (TQM). Turut serta melaksanakan program HACCP (Hazard Analysis
Critical Control Point).
6.Manajer Pemasaran (Area Sales and
Promotion Manager)
Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir
distribusi produk ke daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan dan permintaan
produk, menyiapkan rencana penjualan dan permintaan produk, merencanakan dan
membuat rancangan promosi, serta membuat rencana penjualan dan permintaan
produk.
iii.
Budaya Organisasi Perusahaan
Budaya perusahaan merupakan sesuatu
yang diyakini akan menghantarkan perusahaan sampai tujuannya. Karyawan yang
memahami, menghay ati dan mengamalkan budaya perusahaan adalah juga yang akan
tiba bersama-sama pada tujuan perusahaan. Sudah lebih dari 20 tahun Indofood
mencanangkan CONSISTENT sebagai budaya perusahaan. CONSISTENT merupakan istilah
yang menggambarkan komitmen Indofood, yang kemudian juga merupakan singkatan
dari gabungan kata-kata yang menjadi prinsip-prinsip budaya organisasi
Indofood. Prinsip pedoman CONSISTENT Indofood adalah consumer, innovation,
staff, excellence, dan teamwork .
1. Konsumen (Consumer)
a. Memberi nilai terbaik kepada
konsumen
b. Memenuhi, bahkan melebihi harapan
konsumen
c. Mempertahankan loyalitas konsumen
2. Inovasi (Innovations)
a. Melihat ke depan untuk menghadapi
masa yang akan dating
b. Memimpin dalam industry
d. Menciptakan gagasan baru dalam persaingan
3. Staf (Staff)
a. Dedikasi terhadap profesionalisme
b. Berikan
apa yang telah dijanjikan
c. Memiliki integritas pribadi yang tangguh
4.Keunggulan (Excellence)
a. Mencapai standar mutu dunia
b. Memberi
pelayanan bebas cacat
c. Meningkatkan citra baik perusahaan
d. Mengejar prestasi terbaik
5. Kerjasama (Teamwork)
a. Berupaya untuk mencapai tujuan
yang satu
b. Bersikap sebagai pelaku tim yang
baik
c. Memperlancar proses fungsional silang
B. Aspek
Pemasaran
1). Product
Brand
name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki
massa 85 gram dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan,
yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng.
Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram (Anonim,2008).
Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun
selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti
dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie
soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie
premium, serta mie jumbo.
Produk dari
Indofood yang lain adalah sebagai berikut
Produk konsumen bermerek
·
Indomie
·
Pop Mie
·
Sarimi
·
Supermi
·
Sakura
·
Chiki
·
Jet-Z
·
Chitato
·
Qtela
·
Trenz
·
Dueto
·
Bim-Bim
·
Indomilk
·
Freiss
·
Promina
·
SUN
·
La Fonte
Minyak goreng dan lemak
·
Bimoli
·
Amanda
·
Delima
·
Palmia
Minuman (Indofood Asahi)
·
Pepsi
·
7 Up
·
Mirinda
·
Tehkita
·
Club


2). Price
(belom)
Indomie selain dapat dibeli perbungkus,
dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40
indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan
masyarakat, di Indonesia, rata-rata perbungkus indomie dihargai hanya sekitar
Rp. 1300,00, dan harga tertinggi di pasaran sekitar Rp 1.800,00 ( Anonim, 2014). Berikut ini adalah sample
produk lain Indofood yang kami ambil dari Indomaret di Babarsari Yogyakarta :
Nama Produk
|
Kisaran Harga
|
La Fonte
|
Rp 6.600,00 – Rp 8.000,00
|
Pop Mie
|
Rp 2.800,00 – Rp 4.440,00
|
Saus Extra Pedas
|
Rp 7.400,00- Rp 10.900,00
|
Bumbu kentang goreng
|
Rp 3.900,00
|
Bumbu masak instan
|
Rp 4.900,00
|
Chitato
|
Rp 2.400,00
|
Lays
|
Rp 2.400,00
|
Qtela
|
Rp 4.500,00 – Rp 10.000,00
|
3). Places
Group
Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus
sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin
diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan
penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok
ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk
pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area
geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di Yogyakarta
agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan
warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie
instan/mie goreng sebagai menu utama)
4). Promotion
•
Tagline : Indomie Seleraku
• Iklan
: billboard, iklan TV, sponsor acara
•
Event : Indomie menggelar ajang
membuat lagu ”jingle”
Pembuatan
Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di
Yogyakarta) Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada
pada posisi mature, sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat
sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini
Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus mengadakan
promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu
berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat
direbut pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar
Indomie menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak
saat itu, menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie
mulai “bangkit dari tidur panjangnya”, Indomie mulai gencar beriklan lagi.
Indomie menggunakan endorser artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun
non artis seperti remaja/pelajar. Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih
menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan acara
”Indomie Jingle Dare” untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi
Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness
remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai
customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam
”edukasi” mengenai Indomie. Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood
akan menerapkan strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future.
Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive
advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan
program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan
segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan harga
tinggi dan harga rendahnya. Selain itu Indomie juga meningkatkan inovasinya
dalam membuat rasa-rasa baru.
C.
Aspek
Operasional
a)
Proses
produksi
Proses Produksi yang
Terjadi di PT. ISM
Proses pembuatan mie instan
terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing (pencampuran), pressing (pengepresan),slitting (pembentukan
untaian), steaming (pengukusan), cutting and folder (pemotongan dan
pencetakan), frying(penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing (pengemasan). Proses yang terjadi pada
setiap tahap adalah :
·
Mixing atau
Pencampuran
Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan
material-material yang terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran
antara air dan beberapa ingredient yang
ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan
yang baik adalah yang tidak lembek dan tidak perau atau dengan kata lain
memiliki kadar air sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses pencampuran ini
berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35oC.
·
Pressing atau
Pengepresan
Selain adonan menjadi
homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin pengepres adonan. Di dalam
mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan
akan mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi relaksasi pada saat
keluar dari roll press. Hal ini terjadi
beberapa kali pada saat melalui roll presssehingga
terbentuk lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus dengan
ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan jenis
mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 – 1,18
mm.
·
Slitting atau
Pembentukan Untaian
Suatu proses pemotongan
lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap dibentuk gelombang mie.
Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk
segi empat yang disebut waving net, sehingga
terbentuk gelombang mie yang merata dan terbagi dalam beberapa jalur.
·
Streaming atau
Pengukusan
Proses selanjutnya adalah
proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter secara
kontinu dengan menggunakan istream box atau
mesin yang memiliki tekanan upa yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses
pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan ± 65oC. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi mie
dengan sifat fisik padat. Dalam proses streaming ini
akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang menyebabkan
gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak, elastis, dan
terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses penggorengan
atau frying.
·
Cutting and Folder atau
Pemotongan dan Pencetakan
Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses
memotong lajur mie pada ukuran tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama
panjang, kemudian mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong
dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar.
·
Frying atau Penggorengan
Proses penggorengan adalah suatu proses
merapikan mie didalam mangkok pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media
penghantar panas. Dalam hal ini minyak olein atau minyak goreng pada suhu
tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari proses penggorengan adalah untuk
mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air
setelah penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet.
·
Cooling atau Pendinginan
Keuangan pendingin mie adalah ruangan atau
lorong yang terdiri dari sejumlah kipas untuk menghembuskan udara segar ke
mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan proses pendinginan
adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses penggorengan hingga
diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu
mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk disimpan dalam
etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang kemudian
menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan timbulnya
jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.
Secara Sistematis alur proses produksi mie
instan dapat dilihat pada gambar :
Gambar Diagram Alur
Produksi Mie Instan
Sumber
daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak terlalu
membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan produksi
dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses
produksi sebatas pengawas jalannya produksi.
Karakteristik perusahaan dalam melakukan
kegiatan produksi yang dimiliki PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yakni
bersifat mass production, yaitu jenis barang yang diproduksi
relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar, permintaan produk
tetap/stabil demikian juga desain produk jarang sekali berubah bentuk dalam
jangka waktu pendek atau menengah.
Proses Produksi Kecap Indofood

D. Aspek
Sumber Daya Manusia
PT. Indofood menyadari bahwa SDM
merupakan salah satu pilar utama untuk mendukung kesuksesan dan kesinambungan
kinerja perusahaan. Olehkarena itu, perusahaan menempatkan pengelolaan SDM
sebagai salah satu strategi dan kunci utama dalam mencapai kesuksesan kinerja.
PT. Indofood harus mengelola 75 ribu karyawan dengan kondisi demografi dan
kompetensi yang beragam sehingga merupakan tantangan sekaligus modal bagi
perusahaan untuk dapat menjalankan berbagai strategi bisnis guna mencapai
kesuksesan kinerja.
Sepanjang tahun 2012, PT. Indofood
telah melakukan berbagai aspek pengelolaan SDM mulai dari yang bersifat
perbaikan kinerja operasional SDM, database karyawan, implementasi
sistem aplikasi pengelolaan SDM dengan SAP dan administrasi SDM hingga
pengelolaan SDM yang lebih strategis seperti perencanaan suksesi, penerapan
standarisasi manajemen kinerja, peninjauan dan perubahan organisasi serta upaya
pengembangan SDM.
Pengembangan SDM dilakukan
berdasarkan kebutuhan kompetensi di setiap tingkat jabatan, mulai dari tingkat
jabatan operatif yang cenderung lebih bersifat teknis, seperti pengoperasian
mesin dan peralatan kerja, sertifikasi keahlian teknis serta sertifikasi
standar mutu. Sedangkan di tingkatan yang lebih tinggi, membutuhkan keahlian
non-teknis yang lebih tinggi dan kompleks seperti metode peningkatan
produktifitas kompetensi manajerial dan kepemimpinan.
Sementara itu, di tingkatan
manajemen puncak, PT. Indofood juga melakukan upaya pengembangan kompetensi
yang bersifat perencanaan strategis. Modul-modul pengembangan dan pelatihan
baik untuk kompetensi teknis, non-teknis atau soft skills disusun berdasarkan
kebutuhan agar dapat mencapai sasaran dengan efektif dan efisien. Upaya
pelaksanaan pengembangan SDM dilakukan dengan berbagai metode untuk
meningkatkan kompetensi secara optimal, mulai dari workshop, seminar, pelatihan
di dalam kelas maupun lapangan, pelatihan dalam kerja (on the job training),
penugasan ke jabatan lain atau terlibat dalam proyek, bahkan promosi ke jabatan
yang lebih tinggi dengan telah mempertimbangkan kompetensi dan potensi
karyawan.
Untuk memastikan kinerja SDM dapat
menunjang pencapaian target kinerja perusahaan, perusahaan melakukan
pembaharuan sistem Performance Management, yang menjadi dasar bagi
seluruh perusahaan dalam mengelola target masing-masing individu serta
pemantauan dan pengukuran kinerja bagi setiap SDM. Selain itu, untuk
meningkatkan produktifitas kerja, perusahaan menghidupkan budaya “perbaikan
secara berkelanjutan” (continuous improvement), salah satunya dengan
menanamkan pola pikir lean manufacturing melalui peningkatan kepedulian,
kompetensi dan pelaksanaan riil di lapangan serta pemantauan hasil-hasil
peningkatan produktifitas secara nyata di lapangan.
Agar mencapai suasana kerja yang
kondusif, perusahaan melakukan pembinaan hubungan industrial dalam salah satu
agenda pengelolaan SDM melalui komunikasi dan hubugan dua arah dengan segenap
SDM dan serikat pekerja secara intensif dan berkelanjutan guna menjamin
tercapainya lingkungan kerja yang kondusif bagi peningkatan kinerja dan
pengembangan organisasi yang optimal. Perusahaan mengajak serikat pekerja
sebagai mitra dalam membina segenap karyawan di lingkungan kerja untuk
meningkatkan produktifitas dan mencapai tujuan bersama.
Perusahaan juga memiliki kepedulian
di bidang pengelolaan keselamatan kerja dan bidang lingkungan. Secara aktif,
perusahaan melakukan peningkatan kepedulian dan kompetensi di bidang
pengelolaan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L). Pelatihan,
workshop dan sertifikasi dalam bidang K3L seperti Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3), ISO 14001, OHSAS 18001, PROPER, ergonomi dan
spesialisasi keahlian pengelolaan limbah (Environment Pollution Control
Manager) diselenggarakan dan diterapkan sebagai upaya nyata untuk mewujudkan
kepedulian tersebut.
Berdasarkan Laporan Tahunan 2012,
PT. Indofood memiliki jumlah SDM sebanyak 75.000 orang. Dari jumlah tersebut,
hampir 26.740 orang atau 38% berada pada usia 25-35 tahun. Sedangkan
berdasarkan pendidikan, 33.710 orang atau 5781 orang atau 50% berpendidikan SMA
dan hanya 5781 orang atau 9% berpendidikan sarjana ke atas. Dengan jumlah yang
besar ini perusahaan berpandangan, praktik MSDM yang baik akan menjadi salah
satu pilar utama untuk mendukung kesuksesan kinerja dan kelangsungan usaha
perseroan. Perusahaan terus mengelola dan mengembangkan karyawan dengan tujuan
meningkatkan kompetensi serta tingkat produktivitas agar dapat memberikan nilai
tambah secara maksimal kepada seluruh stakeholder.
Tabel 1.1 Komposisi SDM Berdasarkan Usia
Usia
/ Tahun
|
2010
|
2011
|
2012
|
<25
|
7.245
|
7.735
|
10.530
|
25-35
|
25.784
|
25.600
|
26.744
|
36-45
|
25.023
|
24.824
|
26.053
|
46-55
|
8.543
|
9.278
|
11.260
|
>55
|
141
|
144
|
99
|
Jumlah
|
66.736
|
67.581
|
74.686
|
Sebagai Perusahaan
yang dinamis dan berupaya mengembangkan berbagai inovasi dalam perusahaan, PT. Indofood
melakukan berbagai hal berikut untuk mengembangkan SDM nya, yaitu :
a.
Focus pada pengembangan kompetensi teknis;
b. Pada level yang lebih tinggi, karyawan
dibekali dengan kemampuan manajerial dan kepemimpinan
c. Tersedianya fasilitas pelatihan untuk
mendukung proses pembelajaran;
d. Membekali karyawan dengan modul pelatihan
yang disesuaikan dengan kebutuhan;
e. Training dilaksanakan oleh trainer internal/
konsultan kompeten dengan tujuan memperluas pengetahuan serta terus
memperbaharui teknik pelatihan.
Praktik Pelatihan yang diterapkan
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang profil dan business
process Perusahaan sehingga masing-masing karyawan dapat meningkatkan
kemampuan dan mengaplikasikan ke dalam bidang pekerjaan masing-masing. Tentu saja dalam training yang
dilakukan dipupuk juga rasa memiliki sehingga seluruh karyawan tidak merasa
terpaksa tetapi karena keinginan sendiri untuk bekerja mengembangkan perusahaan.
Sementara itu, di tingkatan manajemen puncak, PT. Indofood juga melakukan
upaya pengembangan kompetensi yang bersifat perencanaan strategis. Modul-modul
pengembangan dan pelatihan baik untuk kompetensi teknis, non-teknis atau soft
skills disusun berdasarkan kebutuhan agar dapat mencapai sasaran dengan
efektif dan efisien. Upaya pelaksanaan pengembangan SDM dilakukan dengan
berbagai metode untuk meningkatkan kompetensi secara optimal, mulai dari workshop,
seminar, pelatihan di dalam kelas maupun lapangan, pelatihan dalam kerja (on
the job training), penugasan ke jabatan lain atau terlibat dalam proyek,
bahkan promosi ke jabatan yang lebih tinggi dengan telah mempertimbangkan
kompetensi dan potensi karyawan.
Dengan memperhatikan kefokusan manajemen
dalam upaya mengembangkan berbagai inovasi dalam perusahaan khususnya dalam
pengembangan SDM terlihat model pengembangan dan pelatihan belum didasarkan
pada keputusan yang tepat yang didasarkan pada sebuah informasi yang akurat
yang menggambarkan kondisi terkini SDM PT. Indofood Tbk. Selain itu dari
karakteristik SDM nya, tampak bahwa sebagian besar karyawan adalah lulus
pendidikan SMA. Hal ini menandakan bahwa SDM perlu diberikan pelatihan dan
pengembangan yang memadai dalam rangka mempersiapkan calon-calon pemimpin di
masa depan. Maka dengan mengimplementasikan assessment center diharapkan
pelatihan dan pengembangan SDM dapat berjalan secara efektif dan efisien serta objektif dengan memperhatikan
aspek transparansi, professional dan tidak diskriminatif.

om kepanjangan aop apaan?
BalasHapus